Yamaha dengan tekad serius berusaha untuk keluar dari masa-masa sulit dengan mengamankan jasa Massimo Bartolini, seorang teknisi senior dari Ducati, sebagai bagian dari tim MotoGP 2024.
Langkah ini memperkuat pernyataan sebelumnya oleh Fabio Quartararo, yang menyebutkan bahwa Yamaha, tim asal Iwata, sudah mulai menunjukkan tanda-tanda perubahan.
Quartararo merinci bahwa Yamaha kini lebih terbuka terhadap perubahan budaya kerja mereka, terutama dalam menerima inovasi dari Eropa.
Keterlambatan Yamaha, bersama dengan Honda, dibandingkan dengan pabrikan-pabrikan Eropa menunjukkan perlunya mereka untuk mengejar ketertinggalan dalam pengembangan.
Yamaha secara jelas menyadari di mana mereka dapat mencari inspirasi. Kabar terkini melaporkan bahwa salah satu teknisi Ducati, pabrikan yang mendominasi dunia MotoGP, telah dipastikan akan beralih ke Yamaha pada musim MotoGP 2024.
Individu yang dimaksud adalah Massimo Bartolini, seorang insinyur di divisi performa kendaraan Ducati dan anggota inti tim pimpinan General Manager Ducati, Gigi Dall’Igna.
Berita dari La Gazzetta dello Sport menyebutkan bahwa Bartolini akan mengemban peran sebagai Direktur Teknis baru di Yamaha, bekerja bersama project leader Kazutoshi Seki.
Kabar kepindahan Bartolini semakin kuat dengan berita bahwa ia baru-baru ini mengajukan pengunduran diri kepada manajemen Ducati sekitar 10 hari yang lalu.
Keputusan ini semakin meyakinkan karena ia tidak turut serta dalam perayaan kesuksesan Ducati di MotoGP dan WSBK pada Jumat, 15 Desember 2023, di Bologna, Italia.
Presiden Yamaha Motor Racing, Takahiro Sumi, diyakini telah lama mengincar Bartolini untuk membantu Yamaha bangkit dari keterpurukan.
Upaya untuk merekrut talenta dari Ducati sudah terjadi sebelumnya, seperti perekrutan Marco Nicotra yang dulunya merupakan staf di departemen aerodinamika Ducati.
Bartolini bukanlah satu-satunya teknisi Ducati yang pindah ke pabrikan lain. Hal serupa telah terjadi di KTM, yang merekrut beberapa tokoh kunci dari Ducati dalam beberapa tahun terakhir.
Gigi Dall’Igna, meskipun kehilangan salah satu kepercayaannya, melihat fenomena seperti ini sebagai hal yang biasa terjadi.
Bagi Dall’Igna, Yamaha bukanlah satu-satunya yang melakukan “pembajakan” ini. Pabrikan lain, terutama KTM, juga telah merekrut orang-orang berpengalaman dari Ducati.
Dalam konteks ini, Dall’Igna menegaskan bahwa kehilangan satu insinyur berbakat bukanlah masalah besar. Bagi Ducati, penting untuk terus mengembangkan bakat baru yang dapat menjadi penerus insinyur-insinyur berbakat mereka.
Sementara Yamaha terus berupaya memperkuat tim mereka dengan kepindahan Bartolini, MotoGP 2024 dipandang sebagai musim penentuan.
Keberhasilan strategi ini akan memainkan peran kunci dalam menentukan apakah Quartararo akan tetap bersama Yamaha atau mempertimbangkan opsi pindah, terutama mengingat kontrak sejumlah pembalap tim pabrikan, termasuk Quartararo, akan habis pada tahun 2024.
Baca berita terbaru hari ini seputar MotoGP, Moto2, Moto3, F1 dan Otomotif di GPNesia.com melalui Google News + Facebook