Marco Bezzecchi menghadapi awal musim MotoGP 2024 yang sulit. Ia belum bisa menemukan feeling dengan Desmosedici GP23.
Pembalap muda Italia ini masih belum menemukan feeling dengan Desmosedici GP23, terutama saat pengereman dan memasuki tikungan.
Bezzecchi, yang finis ketiga di klasemen MotoGP 2023, diharapkan menjadi salah satu favorit peraih gelar di musim ini.
Kesulitan Marco Bezzecchi beradaptasi dengan Desmosedici GP23 mengingatkan kita pada Enea Bastianini tahun lalu.
Bastianini juga membutuhkan waktu lama untuk memahami cara mengeksploitasi prototipe Borgo Panigale model 2023.
Dalam kasus Bezzecchi, kesulitannya membuatnya turun ke P11 di Sprint Race dan P14 di balapan utama di Losail, dengan hanya 2 poin di kantong.
Bezzecchi frustrasi dengan situasinya, tetapi dia tetap bekerja keras untuk menemukan solusi.
Dia melihat para pembalap lain dengan motor yang sama, seperti Marquez bersaudara dan rekan setimnya Di Giannantonio, tampil lebih cepat dan dia ingin belajar dari mereka.
Bezzecchi menjelaskan masalahnya: “Saya tidak memiliki perasaan dengan ban depan saat pengereman, motor tidak berbelok dan itulah mengapa saya kehilangan kecepatan saat melakukan pendekatan dan terlambat membuka gas.”
Bezzecchi yakin dia bisa mengatasi masalah ini. Dia berkata, “Saya kesulitan, tetapi saya bekerja keras, jadi saya akan sampai di sana. Itu adalah situasi yang membuat frustrasi, tetapi juga memotivasi.”
Marco Bezzecchi Takjub dengan Performa Marquez Bersaudara
Marco Bezzecchi mengungkapkan kekagumannya atas performa Marc Marquez, Alex Marquez, dan Fabio Di Giannantonio di MotoGP Qatar 2024. Ketiga pembalap tersebut menunjukkan peningkatan performa yang signifikan dibandingkan musim sebelumnya.
Bezzecchi sendiri memulai MotoGP 2024 dengan kurang meyakinkan. Pembalap Mooney VR46 Racing Team ini harus puas finis di posisi ke-14 di Sirkuit Internasional Losail, Minggu (11/3).
Sementara itu, Di Giannantonio tampil lebih gemilang dengan menempati posisi ketujuh. Sedangkan duo Gresini Racing, Marc dan Alex Marquez, berhasil menyelesaikan balapan di posisi keempat dan keenam.
Bezzecchi mengakui bahwa balapan di Qatar terasa sulit baginya, meskipun menunjukkan performa apik selama sesi pemanasan. Murid Valentino Rossi ini menjelaskan bahwa terdapat masalah pada bagian depan motornya, sehingga ia harus mengakhiri MotoGP Qatar 2024 di luar zona poin.
“Sayangnya, ini adalah hari Minggu yang sulit bagi saya. Dalam pemanasan, kami telah membuat kemajuan dan saya sangat senang karena merasa nyaman dengan motornya lagi. Namun, begitu balapan dimulai, saya mulai memperhatikan bahwa bagian depan motor menutup saat pengereman, dan saya tidak tahu apa yang terjadi,” ungkapnya.
Bezzecchi juga mengakui keunggulan Francesco Bagnaia dan Jorge Martin sebagai pembalap Ducati terbaik saat ini. Akan tetapi, ia menilai Marc Marquez, Alex Marquez, dan Fabio Di Giannantonio menunjukkan performa yang lebih kompetitif dibandingkan dirinya.
“Yang terbaik (Bagnaia dan Martin), Marquez bersaudara, dan rekan setim saya, lebih kompetitif dari saya baik dalam kualifikasi maupun balapan,” sambungnya.
Bezzecchi bertekad untuk memperbaiki performanya di seri kedua MotoGP 2024. Balapan selanjutnya akan berlangsung di Autodromo Internacional do Algarve, Portugal, pada 22-24 Maret mendatang.
Baca berita terbaru hari ini seputar MotoGP, Moto2, Moto3, F1 dan Otomotif di GPNesia.com melalui Google News + Facebook