Di dunia balap MotoGP, holeshot device menjadi salah satu teknologi yang paling menarik perhatian dalam beberapa tahun terakhir.
Teknologi holeshot device terus berkembang dan menjadi bagian penting dalam strategi balap MotoGP. Perangkat ini membantu pembalap untuk mencapai performa terbaik dan memenangkan balapan.
Perangkat ini memungkinkan pembalap untuk mendapatkan start yang lebih cepat dan melesat di depan sejak awal balapan.
Bagaimana Cara Kerja Holeshot Device MotoGP?
Holeshot device bekerja dengan cara menurunkan ketinggian motor MotoGP secara manual sebelum start. Hal ini dilakukan dengan menekan tombol yang terletak di setang motor.
Dengan ketinggian yang lebih rendah, titik pusat gravitasi motor pun ikut turun, sehingga mencegah wheelie (roda depan terangkat) saat akselerasi.
Wheelie memang menghasilkan sensasi yang menarik, tetapi juga dapat menghambat kecepatan motor.
Holeshot device membantu pembalap untuk mentransfer tenaga mesin ke roda belakang dengan lebih efisien, sehingga menghasilkan akselerasi yang lebih cepat dan start yang lebih optimal.
Penggunaan holeshot device memberikan beberapa keuntungan, seperti:
- Start yang lebih cepat: Pembalap yang menggunakan holeshot device memiliki peluang lebih besar untuk memimpin balapan sejak awal.
- Keuntungan di tikungan pertama: Start yang baik dapat memberikan keuntungan posisi di tikungan pertama, yang sangat penting dalam MotoGP.
- Peningkatan performa: Holeshot device juga dapat digunakan di luar start balapan, untuk meningkatkan performa motor di tikungan atau saat pengereman.
Casey Stoner Ragukan Manfaat Regulasi Baru MotoGP 2027
Legenda MotoGP Casey Stoner angkat suara terkait regulasi teknis baru untuk MotoGP 2027 yang membawa perubahan besar pada berbagai aspek, termasuk kapasitas mesin, aerodinamika, hingga pelarangan rear-height dan holeshot device. Berbeda dengan banyak pihak, Stoner justru meragukan efek positif dari regulasi baru ini.
Mantan juara dunia MotoGP di era 990cc, 800cc, dan 1000cc ini menilai aturan tersebut tidak akan menghasilkan balapan yang lebih kompetitif dan justru lebih menguntungkan para engineer.
“Satu-satunya peningkatan pada aturan saat ini adalah pelarangan rear-height dan holeshot device. Tidak ada hal lain yang akan menguntungkan bagi olahraga ini di masa depan, hanya para engineer yang akan mendapatkan manfaatnya.” ungkap Stoner melalui kolom komentar Instagram MotoGP.
Lebih lanjut, Stoner menjelaskan secara detail permasalahan yang akan dialami motor 850cc, seperti titik pengereman yang lebih pendek dan timbulnya ‘dirty air’. Hal-hal tersebut secara teknis akan menghambat aksi saling salip di lintasan.
“Motor ringan = titik pengereman yang lebih pendek (peluang lebih kecil untuk menyusul) = kecepatan menikung lebih cepat = lebih banyak ‘dirty air’ dari aero = suhu rem dan ban lebih tinggi = lebih sulit untuk overtake.” terang Stoner.
Kritik Stoner ini membuka ruang diskusi dan perdebatan tentang arah masa depan MotoGP. Apakah regulasi baru ini benar-benar akan membawa perubahan positif bagi balapan? Atau justru seperti yang dikhawatirkan Stoner, hanya akan menguntungkan para engineer dan menghambat aksi saling salip di lintasan?
Baca berita terbaru hari ini seputar MotoGP, Moto2, Moto3, F1 dan Otomotif di GPNesia.com melalui Google News + Facebook